MAKALAH THOMAS S. RAFFLES
TUGAS SEJARAH INDONESIA KELAS XI SEMESTER
GANJIL
GURU PEMBIMBING
Oni Andhi Asmara, S.Pd
DISUSUN OLEH
Akbar Karunia Octaviantono (03)
Anggana Respati Lugina (04)
Anggita Annisa Saujana Ati (05)
Leonardus Aldian Chrissan Novanto (18)
SMAN 1 UNGARAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha penyayang, kami panjatkan puji dan syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Gubernur Jendral VOC Thomas
S. Raffles untuk menyelesaikan tugas sejarah kami.
Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak dan media sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah kami ini, Untuk
itu kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari hal tadi, kami menyadari bahwa mungkin masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun segi materi nya. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritikan dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir
kalimat, kami berharap makalah kami bisa bermanfaat maupun menjadi ilmu
pengetahuan yang bisa digunakan para pembaca,
Ungaran,
Agustus 2016
Tim
Penyusun
Daftar Isi
COVER...................................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN MAKALAH
1.4 MANFAAT MAKALAH
BAB II ISI..........................................................................................................................4
A.
PEMERINTAHAN INGGRIS DI INDONESIA..........................................4
B. KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN THOMAS S. RAFFLES........................5
C. BERAKHIRNYA KEKUASAAN
THOMAS S. RAFFLES.......................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era yang serba canggih ini kita sangatlah
mudah dalam mencari informasi.
Terutama tentang bagaimana bangsa barat melakukan
kolonialisme dan imperialisme di Nusantara.Seperti yang kita ketahui bahwa pada
tahun1610 VOC mengangkat seorang gubernur jendral. Dan salah satunya merupakan warga
Negara Inggris, yaitu Thomas
Stamford
Raffles pada 1811 sampai 1816.
1.2 Rumusan Masalah
Ø Apa saja kebijakan yang Thomas
S. Raffles lakukan padasaatitu?
Ø Prinsip apa saja yang
dipegang oleh Raffles?
Ø Apa saja isi dalam Kapitulasi
Tuntang?
Ø Bagaimana berakhirnya kekuasaan
Raffles?
1.3 Tujuan Makalah
Menjelaskan hal-hal mengenai
Thomas S. Raffles.Dan berbagai macam kebijakan yang dilakukannya.Dan
berakhirnya kekuasaan Raffles di Nusantara.
1.4 Manfaat Makalah
Menambah ilmu dan pengetahuaan
yang menyangkut atau mengenai Thomas S. Raffles dan kebijakan-kebijakan yang
dilakukan.
BAB II
ISI
A. PEMERINTAHAN INGGRIS DI
INDONESIA
Pada tanggal 18 September 1811 Inggris mulai menguasai di
Nusantara.Dengan menyerahnya Gubernur Jendral Janssens.Dan ditandai dengan Kapitulasi
Tuntang.Oleh pihak Inggris diwakili oleh S. Auchmuty dan Janssens oleh pihak Belanda.Isi
perjanjian tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan
kepada Inggris.
b.
Semua tentara Belanda menjadi tawanan
Inggris.
c.
SemuapegawaiBelanda yang mau bekerja
sama dengan Inggris dapat memegang jabatan nya terus.
d.
Semua utang pemerintah Belanda
yang dahulu,bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Semiggu
sebelum kapitulasi tuntang, Raja Muda (Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di
India, mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Wakil Gubernur (Lieutenant
Governor) di Jawa dan bawahannya (Bengkulu, Maluku, Bali, Sulawesi, dan
Kalimantan Selatan). Hal itu berarti bahwa gubernur jendral tetap berpusat di
Calcuta, India.Akan tetapi, dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa penuh di
Indonesia.
Raffles
memegang 3 prinsip, diantaranya:
1) Segala
bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas oleh rakyat.
2) Peranan
para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukan sebagai
bagian pemerintah colonial.
3) Atas
dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap
sebagai penyewa.
Pemeritah
Raffles di Indonesia cenderung mendapat tanggapan positif dari para raja dan rakyat
Indonesia karena hal berikut ini.
a. Para
raja danrakyat Indonesia tidak menyukai pemerintahan Daendels yang
sewenang-wenang dan kejam.
b. Ketika
masih berkedudukan di Penang, Malaysia, Raffles beberapa kali melakukan misi rahasia
ke kerajaan-kerajaan yang anti Belanda di Indonesia, seperti Palembang, Banten,
dan Yogyakarta dengan janji akan memberikan hak-hak lebih besar kepada kerajaan-kerajaan
tersebut
c. Sebagai
seorang liberalis, Raffles memiliki kepribadian yang simpatik. Ia menjalankan politik
murah hati dan sabar walaupun dalam praktiknya berlainan.
B.
KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN THOMAS S. RAFFLES
1) Bidang
Birokrasi Pemerintahan
a) Pulau
Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan, yang terdiri atas beberapa distrik. Setiap distrik
terdapat beberapa divisi(kecamatan) yang merupakan kumpulan dari desa.
b) Mengubah
system pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi system
pemerintahan colonial yang bercorak Barat.
c) Bupati-bupati
ataupenguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya sebagai kepala pribumi secara
turun-temurun. Mereka dijadikan pegawai pemerintah colonial yang langsung dibawah
kekuasaan pemerintah pusat.
2) Bidang
Ekonomi dan Keuangan
a) Petani
diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedangkan pemerintah hanya berkewajiban
membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling
menguntungkan.
b) Penghapusan
pajak hasil bumi (contingenten) dan system penyerahan wajib (Verplichte Leverantie)
karena dianggap terlalu berat dan dapat menurangi daya beli rakyat.
c) Menetapkan
sistem sewa tanah (landrent). System ini didasarkan pada anggapan bahwa pemerintah
colonial adalah pemilik tanah dan para petani dianggap sebagai penyewa
(tenant) tanah pemerintah. Oleh karena itu,
para petani diwajibkan membayar pajak atas pemakaian tanah pemerintah.
d) Pemungutan
pajak pada mulanya secara perorangan. Namun, karena petugas tidak cukup akhirnya
dipungut per desa. Pajak dibayarkan kepada kolektor yang dibantu kepala desa tanpa
melalui bupati.
3)
Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diteteapkan
Raffles lebih baik Dari para yang dilakukan oleh Daendels. Apabila Daendels
berorientasi pada warna kulit atau ras,
Rafffles lebih berorientasi pada besar-kecilnya kesalahan. Menurut Raffles,
pengadilan merupakan benteng untuk memproleh keadilan. Oleh karena itu, harus benteng
yang sama bagi setiap warga negara.
4)
Bidang Sosial
a)
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
b)
Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar
undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Hal itu
terbukti dengan pengiriman kulit-kulit dari Jawa ke Banjarmasin untuk membantu
perusahaan temannya, Alexander Hare,
yang sedang kekurangan tenaga kerja.
c)
Peniadaan pynbank (disakiti),
yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
5)
Bidang Ilmu Pengetahuan
a)
Dituliskannya buku
berjudul History of Java. Raffles
dibantu oleh Raden Ario Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II dalam penulisan
buku tersebut.
b)
Memberikan bantuan
kepada John Crawfurd (Residen Yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan
buku History of the East Indian
Archipelago, yang diterbitkan dalma tiga jilid di Edinburg pada tahun 1820.
c)
Aktif mendukung Batataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
d) Ditemukannya bunga Rafflesia
Arnoldi
e)
Dirintisnya Kebun
Raya Bogor.
C. BERAKHIRNYA KEKUASAAN THOMAS S. RAFFLES
Dengan adanya Convention of
London pada tahun 1814.Perjanjian tersebut ditandatangani oleh wakil Belanda
dan Inggris yang isinya, yaitu :
1)
Indonesia
dikembalikan kepada Belanda.
2)
Jajahan Belanda seperti
Sailan, Kaap Koloni, Guyuna, tetap ditangan Inggris.
3)
Cochin (di
Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda
sebagai gantinya.
Kemudian Raffles
diangkat sebagai guberbur di Bengkulu yang meliputi wilayah Bangka dan Belitung.Karena
pemerintahannya yang berada di antara dua masa penjajahan Belanda, pemerintahan
Inggris itu disebut masa interregnum
(masasisipan).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari semua uraian diatas dapat kita simpulkan
bahwa, setiap pemerintahan yang berbeda akan memiliki kebijakan-kebijakan yang
berbeda. Dan mereka memiliki prinsip atau cara masing-masing untuk memikat rakyat
pribumi. Hal ini tentu saja berdampak positif dan negatif.Untuk Thomas S.
Raffles sendiri, ia merupakan orang yang berpandangan maju. Ia ingin memperbaiki
tanah jajahan, serta meningkatkan kemakmuran rakyat. Tetapi masih terdapat beberapa
kendala.Budaya petani yang susah diubah, pengawasan pemerintah kurang, kepala desa
dan bupati lebih kuat daripada asisten residen yang berasal dari orang-orang
Eropa. Dan juga sulit melepaskan kultur sebgai penjajah. Jadi secara umum
Raffles boleh dikatakan kurang berhasil untuk mengendalikan tanah jajahan sesuai
dengan ide yang dimiliki.Hal ini tidak memberikan keuntungan yang berarti bagi pemerintahan
Inggris.Sementara rakyat tetap menderita.
B.
SARAN
Sebagai generasi
muda dan penerus bangsa, kita wajib menjaga kedamaian Negara ini. Jangan sampai
kita harus dijajah untuk sekian kalinya. Hal tersebut pasti akan lebih banyak merugikan
kita dan juga generasi penerus nanti. Sehingga kita wajib menjaga Negara ini dari
tangan penjajah dan meningkatkan kemakmuran rakyat.
Daftar Pustaka
Mustopo, M.
Habib, dkk. 2014. Sejarah Indonesia. Bogor:
Yudhistira
Lestrainingsih, AmurwaniDwi,
dkk. 2014. Sejarah Indonesia. Jakarta:
Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar